Penyebab Tingginya Angka Bunuh Diri Di Korea | K-Netizens

7


          Mendengar kata Seoul ibu kota dari Korea selatan ini pasti mengingatkan kita pada artis-artisnya yang terkenal cantik dan tampan bahkan sekarang korea bisa dikatakan sudah mendunia, Siapa yang tak mengenal negeri ginseng tersebut, ya mulai dari budaya, kuliner, wisata, artis-artisnya, bahkan gaya berbusana artisnya maupun masyarakat disana dijadikan trend di seluruh dunia termasuk Indonesia. Korea di kenal dengan gaya berbusananya yang casual dan modis, selalu di puja-puja oleh fans dari berbagai penjuru dunia, dengan gaya hidup yang bisa dikatakan glamour serta oplas yang sering di lakukan baik dari kalangan selebriti maupun masyarakat biasa. (Kembali ke masalah artis), ternyata menjadi artis di korea tidaklah gampang, bagaimana tidak? Dilihat dari segi persaingan industry hiburan yang sangat ketat tak jarang membuat para artisnya depresi bahkan nekat membunuh diri dan sepertinya bisa dikatakan menjadi budaya mereka (?).




          Dari segi umumnya tingkat bunuh diri baik dari kalangan artis maupun masyarakatnya Menurut data statistik menyatakan, tingkat bunuh diri di korea selatan menempati urutan pertama di dunia, kemudian disusul oleh Hungaria dan Jepang (data OECD FactBook 2010). Sebanyak 29,9 dari 100 ribu penduduk korea yang bunuh diri, dan 19,1 persen untuk data kuantitatif angka bunuh diri di Jepang. Dari kasus bunuh diri tersebut yang paling di soroti dari kalangan artisnya sendiri. Bagaimana tidak, korea yang terkenal seantero jagat karena artisnya yang terkenal memiliki paras cantik maupun tampan dan bahkan tak jarang remaja kita pingin mengunjungi Negara tersebut namun malah menjadi tempat tingkat kerawanan hidup yang tinggi, tidak heran mereka melakukan hal tersebut karena memang persaingan baik dari industry musik maupun perfilman disana sangat ketat, yang bisa membuat para artisnya depresi.

Berikut data statistik penyebab kasus bunuh di korea :
  • Masalah psikologis/psikiatris dengan data 28,28 %
  • Masalah fisik/penyakit dengan data 21,88%
  • Masalah ekonomi dengan data 16,17%



            Perbandingannya, tingkat depresi dari kalangan aktor mencapai 53,12 dari 100 %, wirausaha tingkat stressnya 48,12 dan buruh 48,18. Sehingga pada tahun 2009 Biro Statistik Korea mengklaim bahwa tingkat kejadian bunuh diri mencapai 60 %. Dan sudah terbukti banyaknya tercatat sejarah artis-artis Korea mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Hingga tahun 2000 ada sekitar 6000 jiwa di korea yang meninggal karena bunuh diri dan pada tahun 2007 jumlah tersebut menjadi 12000 jiwa. Sebagai pencegah atau untuk mengatasi masalah tersebut,pemerintah korea telah menggalakan biro konsultasi masalah. Hal ini ditujukan agar tiap penduduk korea yang sedang mengalami suatu masalah,bisa memanfaatkan jasa ini,tanpa harus mengkonsumsi obat-obatan atau bunuh diri. Bisa jadi beberapa tahun ke depan,pekerjaan sebagai ahli terapis kejiwaan atau ahli psikolog akan menjadi pekerjaan yang paling banyak dibutuhkan di negara ginseng tersebut.

          Upaya lain bisa juga bisa dilakukan melalui pemberlakuan masa cuti yang relatif banyak bagi para pekerja, khususnya para pekerja seni. Tak jarang kita saksikan, para artis korea yang memang sama sekali tidak mendapat jatah libur yang 'benar-benar' dikatakan libur. Libur bepergian keluar hanya diselenggarakan bersamaan dengan jadwal sebuah acara televisi. Bukannya pikiran fresh dan nyaman karena bisa pergi berlibur karena dapat bebas sementara dari berbagai pekerjaan yang mengikat namun Masih diikuti oleh kilauan blitz atau camera serta tuntutan script.

          Selama ini, biasanya para artis yang bekerja di bawah naungan sebuah agency, adanya pemberlakuan aturan yang mengikat mereka yang mengatur beraktivitas hanya di seputar asrama, panggung, dan studio. Benar-benar sebuah kontrak kerja yang menyiksa. Dengan kata lain, menjadi artis sama dengan kegiatan Wamil (wajib militer), karena harus melalui serangkaian training. Seharusnya di tiap agency, disediakan personal consultant yang khusus menangani permasalahan personal yang dihadapi para artis korea. (saran)

          Secara wilayah, daerah yang meiliki tingkat bunuh diri tertinggi biasanya terletak di kawasan kota metropolitan,dua provinsi tertinggi yaitu chuncheong (dengan ibukota Daejon), dan ibu kota dari korea selatan sendiri yaitu Kota Seoul. Artinya tingkat bunuh diri itu sendiri memang banyak terjadi di wilayah dengan populasi yang tinggi, kegiatan industri dan barang yang relatif tinggi bisa menjadi pemicu tingginya persaingan, ditambah dengan kondisi lingkungan perkotaan yang dipenuhi bangunan-bangunan permanen, sehingga tidak mampu menjadi therapy untuk melepas kepenatan mayarakat yang bekerja di pusat perkotaan.

          Tapi kasus seperti ini bukan hanya terjadi pada artis yang memiliki kontrak yang sangat mengikat mereka, hal ini juga dapat terjadi pada pelajar SMA di korea contohnya. Mereka belajar dengan jam yang sangat lama dibandingkan di Indonesia ini.
  • Siswa umur 13 dan 14 tahun bersekolah sampai jam 5 sore.
  • Siswa umur 15 tahun bersekolah sampai jam 7 malem.
  • Siswa umur 16-18tahun bersekolah dari jam 7 pagi sampai 10 malem.
          See that?? Korea terkenal dengan jiwa workaholic nomor wahid di dunia. Sampai pelajar di Korea pun juga nomor satu belajarnya! Menghafal rumus adalah salah satu trait penting di sini menuju sukses ujian nasional (Seu-nung).

          Hal ini emang NYATA! Dulu mimin pernah punya pen-pal pelajar SMA tingkat akhir di Korea, tiap mimin kirim email hari ini, doi bakal bales besoknya, dan doi bakal ngebalasnya tengah malam. Waktu mimin tanya kenapa, doi bilang “I have to go to school at 7AM until 10PM” HOAAAPAAA?? Mimin syioook banget nih… Kok segitunya…
Jadi jika diambil kesimpulan, tinggal di Indonesia ini terbilang sudah cukup menyenangkan bagi orang yang ingin hidup santai, yah meskipun pada akhirnya mereka akan tersingkir. Tapi, keadaan yang harus di hadapi tidak sepahit di Korea sana. 

          Jangan lupa untuk melakukan Bookmark pada K-Netizens di browser kesayangan anda agar lebih mudah untuk mengakses K-Netizens. Be smart, be a good K-readers.



Post a Comment Blogger

  1. Orang yang bunuh diri itu kan orang yang putus asa ya gan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener, dan biasanya jauh dari agama. Jadi imannya kurang kuat untuk ngatasi masalah hidupnya yang keras.

      Delete
  2. Replies
    1. Disana penganut agama yang bener-bener tertekan teguh pada agama enggak terlalu banyak sih.

      Delete
  3. munkin pelajarnya setres kali, hidupnya suram banget, blajar terus tdk ada refresing..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dengan sistem belajar seperti ini.
      Siswa umur 13 dan 14 tahun bersekolah sampai jam 5 sore.
      Siswa umur 15 tahun bersekolah sampai jam 7 malem.
      Siswa umur 16-18tahun bersekolah dari jam 7 pagi sampai 10 malem.

      Siapa yang tidak kuat imannya akan kuat? hehe

      Delete

 
Top